Pendidikan:Pesantren Harus Lebih Maju

Picture
Pondok pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan yang memiliki andil besar dalam terwujudnya kemerdekaan Republik Indonesia. Hal ini tercermin dengan banyaknya tokoh bangsa yang lahir dari dunia Pondok Pesantren. Peran pondok pesantren pun berlanjut hingga era globalisasi, tidak sedikit para santri yang kini telah berdasi menjadi para politikus, pakar ekonomi, ahli pendidikan bahkan pejabat tinggi Negara. Sebut saja ketua MPR Hidayat Nur wahid, Mantan Presiden Abdurrahman Wahid, cendikiawan muslim almarhum nurkhlis madjid dan masih banyak lagi nama lain yang kesemuanya merupakan alumni dari lembaga pendidikan tertua di Negara Indoensia ini.

Melihat perkembangan peran pondok pesantren yang makin lama makin besar pengaruhnya dalam kehidupan sehari-hari, Pondok Pesantren Mitahul Ulum tidak mau ketinggalan dalam menciptakan para generasi muda yang siap bersaing dalam kehidupan yang penuh dengan tantangan ini.

Salah satu yang saat ini sedang digalakan adalah penambahan sarana pendidikan di dalam Pondok Pesantren Miftahul Ulum. Seiring dengan pemugaran asrama putri Pondok Pesantren Miftahul Ulum, panitia pembangunan merencakan beberapa program yang erat kaitannya dengan pembangunan tersebut. Antara lain, gedung yang baru nanti akan di alokasikan untuk penambahan lokal Maktabah –perpustakaan- yang sebelumnya hanya ada di gedung sekolah. Maktabah ini insya Allah akan dilengkapi dengan perpustakaan digital sehingga santri dapat mengakses kitab-kitab yang belum tersedia cukup melalui computer.

Tak ketinggalan, perpustakaan ini akan dilengkapi dengan free hotspot area sehingga santri dapat mengakses berita via internet langsung dari computer yang telah disediakan. Bahkan untuk fasilitas yang satu ini telah di penuhi pada awal mei 2009. "Pesantren harus lebih maju! pada Tahun pelajaran baru nanti, Pondok Pesantren akan membolehkan santri untuk menggunakan notebook!" jelas KH. Abd. Salam Zaini, selaku pimpinan Pondok Pesantren Miftahul Ulum disela-sela pertemuan dengan beberapa pengurus lainnya. "Tentunya dengan ketentuan dan peraturan yang akan dibuat nanti" lanjutnya. Namun, langkah ini mendapat sedikit kendala, yakni keadaan santri yang notabene berasal dari kalangan menengah. Oleh karena itu, pondok pesantren akan membatasi tentang ke pemilikan notebook ini dengan hanya memperbolehkan santri yang telah duduk dikelas empat , lima dan enam yang memenuhi standar kepemilikan antara lain dari segi ekonomi dan prestasi santri. "Hal ini di tujukan agar tidak ada penyalahgunaan dalam kepemilikan notebook tersebut" tambah H. Ismail, kepala bidang pendidikan dan pengajaran.

Semua fasilitas yang akan dan disediakan oleh Pondok Pesantren tiada lain hanya untuk meningkatkan kualitas proses belajar dan mengajar di Pondok Pesantren.